Barcelona - Tak ada yang menyangkal jika Lionel Messi adalah pesepakbola terhebat sejagad saat ini. Tapi tak bisa dipungkiri pula jika Messi bisa "berubah" saat dirinya berbalut kostum timnas Argentina.
Dua gelar pemain terbaik dunia dalam dua tahun terakhir sudah jadi bukti sahih kehebatan Messi di atas lapangan. Gol demi gol hadir dari kaki serta kepalanya dan Barcelona pun kena imbasnya dengan hadirnya belasan trofi ke lemari mereka.
Dari 281 penampilannya untuk Barca sejak mentas ke tim utama tujuh tahun silam, Messi sudah mencetak 196 gol dan melewati rekor gol Ladislau Kubala (194 gol) untuk duduk di posisi kedua pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub. Dua gol terakhir diciptakan Messi saat Barca menang 4-1 atas Racing Santander kemarin.
Rinciannya adalah 129 gol di 184 penampilan di La Liga, 39 gol di 59 laga Liga Champions, 17 gol dari 26 game di Copa del Rey, delapan gol di tujuh penampilan di Piala Super Spanyol, satu gol di tiga laga Piala Super Eropa, dan dua gol di dua laga Piala Dunia Antar Klub.
Messi hanya berjarak 39 gol lagi dengan pemegang rekor Cesar Rodriguez. Dengan umurnya yang baru 24 tahun, tak lama lagi rekor itu akan segera terpecahkan oleh 'Si Bocah Ajaib'.
Tapi penampilan itu seperti hilang tak berbekas kala Messi membela negara kelahirannya Argentina. Boro-boro mau membawa Tim Tango berprestasi, mencetak gol saja atau sekadar tampil bagus, Messi seperti sulit melakukannya.
Dari total 63
caps, Messi baru mencetak 18 gol dan rasionya adalah 0,28. Coba bandingkan dengan saat di Barca di mana mampu mencapai angka 0,69 atau satu gol setiap dua pertandingan. Prestasi terbaik Messi pun cuma membawa Argentina juara Piala Dunia U-20 tahun 2005 dan medali emas Olimpiade 2008.
Bahkan golnya saat Argentina menaklukkan Cile 4-1 beberapa waktu lalu adalah yang pertama dalam 16 pertandingan internasional terakhirnya. Sungguh sebuah catatan yang berbalik 180 derajat bukan?
Sudah jadi perdebatan sejak lama mengapa Messi bisa jadi orang yang "berbeda" di Argentina. Yang paling sering dikemukakan adalah
Abiceleste tak punya gelandang-gelandag wahid sekelas Xavi Hernandez dan Andres Iniesta untuk menyuplai bola bagi Messi.
Messi di Argentina malah lebih jadi pelayan bagi rekan-rekannya, karena catatan
assist-nya mencapai 20, lebih banyak dari jumlah golnya. Ada lagi yang bilang para pelatih Argentina tidak tahu harus menempatkan pesepakbola kelahiran Rosario di posisi mana.
Terlalu banyak analisa yang dikeluarkan terkait anomali Messi ini. Tentu yang bisa menjawab cuma Messi seorang.